Laporan Praktik
Instalasi DHCP Server Debian 10
Disusun Oleh:
1. Mar'ah Nur Aulia (01)
2. Nazwa Oktaviannur A. (15)
3. Riska Nur Fauziah (22)
4. Syasyah Salsabila (26)
Kata pengantar
7. Kemudian restart networknya dengan perintah “/etc/init.d/networking restart”, kemudian cek IP nya dengan perintah “ip a”.
8. Setelah itu, masukkan "DVD 2" ke PC Debian dengan menekan gambar CD di virtual pada bagian bawah.
9.Selanjutnya install DHCP Server dengan perintah "apt-get install isc-dhcp-server" atau "apt install isc-dhcp-server", jika ada pertanyaan [y/n] tekan huruf “y” di keyboard kemudian enter. Tunggu sejenak dan sampai proses instalasi selesai.
10. Untuk memastikan DHCP sudah terinstal atau belum, kita masukkan perintah “apt install isc-dhcp-server”. Jika berhasil maka akan ada tulisan 0 upgrade, 0 newly installed, 0 to remove, and 0 not upgrade.
11. Setelah selesai menginstall DHCP Server-nya, sekarang kita masuk ke konfigurasi DHCP Servernya. Untuk masuk ke konfigurasi DHCP Server-nya, kita ketikkan perintah “nano /etc/dhcp/dhcpd.conf”. Lalu, untuk contoh gambarnya seperti dibawah ini. Gambar ini adalah konfigurasi defaultnya.
12. Kemudian kita akan mengubah konfigurasinya seperti contoh gambar di bawah ini yang diberi kotak merah baris 50-58. Jangan lupa hapus tanda pagar (#) nya. Kemudian setelah selesai dikonfigurasi, kita simpan konfigurasinya dengan tombol Ctrl+O dan keluar konfigurasi dengan tombol Ctrl+X.
- Pada bagian subnet isi dengan Network Anda dan pada bagian netmask silahkan sesuaikan dengan Subnetmask Network Anda.
- Pada bagian range isi IP Address yang akan digunakan oleh Client
- Pada bagian option domain-name-servers silahkan diisi dengan IP DNS Anda
- Pada bagian option domain-name silahkan masukan nama domain Anda
- Pada bagian option routers isi dengan IP Gateway
- Pada bagian option broadcast-address silahkan isi IP broadcast Network Anda
- Pada bagian default-lease-time 600 bagian ini adalah defaultnya 600 atau 10 menit Anda dapat mengubah sesuai dengan kebutuhan Anda menggunakan parameter detik.
- Pada bagian max-lease-time defaultnya adalah 7200 detik atau 2 jam Anda dapat rubah sesuai dengan kebutuhan Anda.
13. Kemudian kita konfigurasi interface pada “nano /etc/default/isc-dhcp-server”. Kemudian pada INTERFACESv4 kita isikan dengan interface yang ada di server debian, karena di server debian saya interface nya enp0s3 jadi saya masukkan enp0s3
14. Jika sudah, keluar konfigurasi dan restart DHCP-nya dengan perintah “/etc/init.d/isc-dhcp-server restart”. Jika ada tulisan OK berarti konfigurasi nya berhasil, tapi jika FAILED coba cek lagi pada konfigurasi IP atau konfigurasi DHCP nya. Untuk merestart DHCP Server bisa juga dengan perintah "systemctl restart isc-dhcp-server.service"
Pengujian DHCP Server
16. Kemudian langkah selanjutnya yaitu ke proses pengujian DHCP Server. Sebelum melakukan pengujian kita buka “Task Manager” terlebih dahulu pada client windows dengan cara ketik Task Manager di bagian bawah pencarian windows. Setelah terbuka, cari “VirtualBox DHCP Server” di bagian Process. Setelah ketemu batalkan prosesnya dengan cara klik kanana lalu pilih “End Task”. Sebagai contoh, perhatikan gambar dibawah ini. Kemudian jika sudah tutup jendela task manager.
14. Kemudian kita “Disable” network adapter di VirtualBox tadi.
15. Setelah “Disable” lalu kita “Enable” lagi. Tunggu sejenak, biarkan client windows meminta IP otomatis dari Server DHCPnya. Jika sudah mendapatkan IP otomatis, maka detail konfigurasi IP Client-nya akan menjadi seperti gambar dibawah ini yang diberi no.3
16. Jika hasilnya seperti gambar diatas, berarti service DHCP server yang kita buat tadi telah selesai dan berjalan dengan baik. Ok, selamat mencoba!
Oke Demikian kira-kira tutorial Cara Install DHCP Server di Debian 10 ini. Semoga bermafaat untuk kita semua. Mohon maaf bila ada kesalahan ketikan maupun kata yang kurang mohon di maafkan, Silahkan Share Jika kalian merasa postingan ini bermanfaat. Sekian & Terimakasih Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar